Wisuda periode III tahun akademik 2016/2017 Universitas Jember di gedung Soetardjo hari Minggu lalu (29/1) terasa berbeda. Pasalnya selain resmi dilantik oleh Rektor menjadi sarjana, para wisudawan mendapatkan bekal berwirausaha dari Yahya Taufik. Alumnus Fakultas Pertanian angkatan tahun 1983 ini, adalah pendiri sekaligus direktur utama Saraswanti Grup yang bergerak di bidang produksi pupuk, perkebunan bahkan kini merambah ke bisnis properti. Tidak main-main, di bawah kepemimpinannya, Saraswanti Grup berkembang pesat hingga kini memiliki asset sebesar 4,2 trilyun rupiah !
“Saya sudah mulai berbisnis sejak duduk di bangku SMP. Saat itu setiap bulan Agustus, saya menawarkan seragam Hansip kepada Pak Camat. Kebetulan orang tua saya punya toko,” tutur Yahya Taufik yang asli Situbondo ini. Lingkungan keluarga yang mendukung tumbuhnya jiwa wirausaha, diakui oleh Yahya Taufik berpengaruh terhadap pilihannya menjadi pengusaha. Bahkan saat dirinya duduk di semester enam di Fakultas Pertanian, Yahya Taufik menjadi penyuplai bahan material dan bahan bangunan bagi pembangunan kampus Politeknik Negeri Jember. Padahal saat itu dirinya sibuk kuliah, bahkan menjadi asisten dosen untuk mata kuliah Fisika Dasar. “Kalau sudah hari Sabtu harus putar otak mencari cara membayar material, bahan bangunan dan tukang. Tetapi justru tantangan ini menuntut kita untuk menjadi orang yang kreatif, dan kreativitas ini adalah modal menjadi pengusaha,” tambahnya.
Cita-cita untuk memiliki usaha sendiri terus membara bahkan saat dirinya bekerja di PT. Polowijo Gosari, Gresik di tahun 1991 hingga 1998. Akhirnya dengan modal kepercayaan, Yahya Taufik mendirikan PT. Saraswanti Anugerah Makmur yang memproduksi pupuk. “Pilihan memproduksi pupuk karena saya yakin Indonesia yang merupakan negara agraris, pasti membutuhkan pupuk,” katanya. Ternyata pilihan Yahya Taufik tidak keliru, pupuk NPK produksinya diterima oleh pasar, bahkan berkembang pesat. Berawal dari satu pabrik pupuk, kini perusahaannya memiliki delapan pabrik yang tersebar di Mojokerto, Palembang hingga Medan. Tidak hanya bergerak di bidang produksi pupuk, kini Yahya Taufik merambah bisnis perkebunan, jasa laboratorium, aneka usaha bahkan properti.
Dalam kesempatan memberikan motivasi saat upacara wisuda, bapak empat anak hasil pernikahan dengan Rhodiyah Hasan ini mendorong para wisudawan Universitas Jember agar berani untuk berwirausaha. Sebab jumlah wirausaha dalam satu negara berkorelasi erat dengan tingkat kemakmuran dan kemajuan sebuah bangsa. “Jumlah wirausaha di Indonesia masih minim, hanya 1,7 persen dari total penduduknya, bandingkan dengan negara-negera seperti Amerika Serikat yang memiliki jumlah pengusahanya sudah mencapai 12 persen, Jepang dan China sebesar 10 persen. Dengan negara sesama anggota ASEAN pun kita masih kalah, di Singapura ada 7 persen pengusaha, Malaysia sejumlah 5 persen, sementara Thailand di angka 3 persen,” ujarnya.
Pada bagian akhir pemaparannya, pria yang juga aktif di KADIN ini berpesan agar lulusan Kampus Tegalboto yang berminat berwirausaha agar selalu ingat bahwa seorang pengusaha wajib memiliki semangat belajar, karena dunia bisnis selalu berkembang. Kedua, jika ingin berwirausaha, hendaknya mampu mengatur waktu karena dalam bisnis kita sendiri yang menentukan arah langkah. Ketiga, dunia bisnis memerlukan keberanian, ketekunan, kreativitas, inovasi dan kegigihan. “Ingat sukses itu bukan kebetulan, tapi hasil kerja keras. Kesuksesan itu diraih bukan karena tidak pernah gagal, tapi karena tidak pernah berhenti berusaha,” pesannya sambil disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Sementara itu ditemui usai upacara wisuda periode III tahun akademik 2016/2017, Moh. Hasan, Rektor Universitas Jember, mengharapkan suntikan motivasi dari Yahya Taufik sebagai pengusaha sukses bakal menginspirasi lulusan kampus Tegalboto untuk berani memulai usaha. “Kami akan menampilkan alumnus Universitas Jember yang berprestasi di berbagai bidang pada setiap kali upacara wisuda, harapannya dapat memberikan semangat dan inspirasi bagi lulusan agar turut berprestasi juga,” imbuh Moh. Hasan. (iim)
Sumber: www.unej.ac.id