Manajemen Resiko

 

Manajemen Risiko

Perseroan di masa kini maupun yang akan datang dapat terekspos/terpapar risiko keuangan akibat dari aktivitas-aktivitas/kegiatan usaha yang dilaksanakan, seperti risiko pasar (termasuk dampak risiko nilai tukar mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga), risiko harga (komoditas/bahan baku), risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Manajemen risiko yang dimiliki Perseroan memiliki tujuan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengelola risiko dasar sebagai upaya untuk melindungi kesinambungan bisnis jangka panjang serta meminimalisir dampak yang tidak diharapkan terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Fungsi manajemen risiko keuangan dijalankan oleh Direktorat Keuangan di bawah kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direktorat Keuangan   mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko-risiko keuangan. Berbagai metode digunakan oleh Perseroan untuk mengukur risiko yang dihadapi, seperti analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya serta analisis umur piutang untuk risiko kredit.

Secara umum, tingkat risiko yang dihadapi Perseroan dapat digambarkan sebagai berikut:

Risiko Kenaikan Harga Bahan Baku

Risiko kenaikan harga bahan baku timbul karena adanya volatilitas harga bahan baku yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar Rupiah dan kenaikan harga minyak atau gas bumi. Perseroan mendapatkan bahan baku dari pihak pemasok baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk memitigasi risiko di atas, Perseroan membuat kontrak pembelian bahan baku dengan harga yang sudah disepakati selama masa kontrak dimana harga jual produk disesuaikan dengan harga beli bahan baku. Hal ini bertujuan untuk menjaga marjin keuntungan Perseroan. 

Risiko Penurunan Harga Komoditas Pupuk

Kenaikan dan penurunan harga bahan baku pupuk mempengaruhi harga jual produk Perseroan.  Risiko penurunan harga komoditas pupuk akan menurunkan harga jual produk Perseroan yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan Perseroan, namun tidak mempengaruhi secara material terhadap profitabilitas Perseroan. Untuk memitigasi risiko penurunan harga komoditas pupuk, Perseroan menjaga marjin harga jual produk Perseroan kepada para konsumen. Selain itu, penjualan produk Perseroan juga dilakukan dalam bentuk kontrak penjualan yang formulasinya menggunakan referensi harga bahan baku internasional.

Risiko Penurunan Harga CPO

Risiko penurunan harga Crude Palm Oil (“CPO”) mengakibatkan perkebunan kelapa sawit berusaha melakukan efisiensi dan pengurangan frekuensi pemupukan, sehingga mengurangi jumlah konsumsi pembelian pupuk. Efisiensi operasional di perkebunan kelapa sawit ataupun pengurangan operasional perkebunan kelapa sawit dapat mempengaruhi secara langsung penggunaan pupuk. Pengurangan frekuensi pemupukan, volume pemupukan serta penggunaan jumlah pupuk dalam aktivitas perkebunan akan menurunkan permintaan akan pupuk secara umum, dan pupuk NPK secara khususnya. Untuk memitigasi risiko penurunan harga CPO, Perseroan senantiasa mengembangkan basis konsumen Perseroan dengan menambah jumlah konsumen Perseroan, dan terutama kepada perkebunan yang mampu melakukan aktivitas pemupukan terlepas dari harga jual CPO.

Risiko Persaingan Usaha

Terdapat 7 (tujuh) produsen pupuk NPK di Indonesia yang memiliki kapasitas produksi yang cukup besar dan Perseroan memasok pupuk NPK non-subsidi sekitar 4,5-5{22039b2546f09e9369fa550ac37ca03c248ed830b506be5dcd9b5bd6d169016f} dari total kebutuhan nasional yang mencapai 7,5 juta ton. Dengan penguasaan pasar sebesar ini, dapat menimbulkan dinamika persaingan usaha pupuk, seperti perang harga di pasar akibat persaingan. Untuk memitigasi risiko di atas, Perseroan senantiasa memperluas jangkauan pemasaran khususnya pada perkebunan-perkebunan yang masih menggunakan pupuk tunggal untuk beralih kepada pupuk majemuk. Selain itu, Perseroan juga selalu menjaga kualitas produk Perseroan dan menjaga hubungan baik dengan para konsumen.

Risiko Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing

Untuk risiko fluktuasi nilai tukar, Perseroan dalam melakukan kegiatan usahanya sebagian besar mengunakan mata uang Rupiah, sehingga Perseroan tidak merasakan pengaruh yang signifikan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

Risiko Kenaikan Tingkat Suku bunga

Kenaikan suku bunga dapat berdampak negatif bagi kegiatan usaha Perseroan, karena akan mengakibatkan meningkatnya biaya pinjaman yang pada akhirnya dapat berdampak pada penurunan laba bersih Perseroan. Selain itu juga berakibat pada meningkatnya biaya yang dikeluakan Perseroan untuk memperoleh pendanaan baru untuk pengembangan usaha baik untuk modal kerja maupun untuk belanja modal.

OFFICE
AMG Tower, 20th Floor, Jl. Dukuh Menanggal 1-A, Gayungan, Surabaya 60234, Jawa Timur.
Phone: +62-31 82516888, Fax: +62-31 82516555

BRANCH
Centennial Tower, 29th G Floor,
Jl. Gatot Subroto Kav. 24 - 25, Jakarta 12930
Phone: +62-21 22958480

 

Email Hubungan Investor :
investor.relation@saraswanti.com
Email Corporate Secretary :
corsec@saraswanti.com
Email Informasi Pupuk :
sam@saraswanti.com