Industri pupuk memiliki peranan penting dalam kemajuan industri kelapa sawit. Dengan luas lahan mencapai 8 juta hektare, kebutuhan pupuk terus meningkat seiring dengan perkembangan lahan setiap tahun.

Untuk itu, setiap produsen pupuk berupaya mengembangkan  inovasi produk supaya dapat bersaing dengan produsen lain. Saraswanti Group termasuk salah satu produsen pupuk yang aktif melakukan berbagai macam pengembangan sehingga produknya telah diakui perusahaan perkebunan sawit. Berikut ini petikan wawancara reporter Sawit Indonesia dengan M. Edi Premono, Direktur Pengembangan Saraswanti Group :

Bisa diceritakan sejarah Saraswanti Group?

Saraswanti Group adalah Kelompok Usaha, yang terdiri atas 27 anak perusahaan.  Salah satu anak perusahaannya adalah PT Saraswanti Anugerah Makmur (SAM), yang bergerak dalam bidang produksi (pabrikan) dan pemasaran pupuk.  PT. SAM adalah induk perusahaan dan cikal bakal Saraswanti Group. PT SAM berkedudukan di Sidoarjo, didirikan pada tanggal 18 Juni 1998 oleh Ir. Hari Hardono, yang sekarang menjabat sebagai CEO Saraswanti Group. Pada saat ini PT SAM memiliki 2 unit produksi (pabrik), yaitu di Mojokerto dan Medan, dan sedang membangun 1 unit produksi di Palembang.  Jadi PT. SAM adalah perusahaan dengan spesialisasi khusus pupuk (fertilizer specialist).

Produk pupuk berbentuk briket dengan sifat khusus mengandung slow release agent yang diperkaya dengan humic substance.  Ide pembuatan briket merupakan hasil diskusi dengan para ahli tanah dan pemupukan, sebagai bagian dari membangun jaringan dengan pusat-pusat penelitian. Palmo adalah pupuk NPK plus berbentuk briket berukuran 1,2 gram per butir. Pupuk tersebut diproduksi oleh PT Saraswanti Anugerah Makmur  bekerjasama dengan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) sebagai formulator.

Pupuk khusus untuk tanaman kelapa sawit (Palmo) diproduksi dengan ukuran butir lebih  besar supaya lebih memiliki kelarutan bertahap dibandingkan dengan pupuk yang bentuknya lebih kecil. Sebelum pupuk dipasarkan, PPKS sebagai formulator telah mengujinya pada tanaman sawit TM selama 3 (tiga) tahun berturut-turut,  dan sekarang jumlah penggunanya sudah lebih dari 60 perusahaan baik pada perkebunan milik negara, swasta, maupun perkebunan rakyat

Kenapa Palmo berbentuk briket?

Pupuk bentuk briket adalah spesialisasi PT Saraswanti Anugerah Makmur. Pupuk briket adalah inovasi jitu dan merupakan solusi  logis dari beberapa persoalan ketidakefisienan pemupukan selama ini. Para ahli tanah dan pemupukan telah mempelajari dan melaporkan bahwa pemupukan dengan pupuk tunggal dan NPK granular telah menyebabkan pemborosan karena banyak yang tidak sempat diserap tanaman akibat penguapan (volatilisasi), pencucian (leaching), dan hanyut bersama aliran permukaan (run of).  Dengan menggunakan pupuk briket tingkat efisiensinya dapat ditingkatkan, dan dosisnya dapat ditekan berkisar 15-20 persen. Pada perkebunan sawit, tingkat efisiensi ini menjadi sangat berarti mengingat pemupukan di perkebunan sawit dilakukan dengan sangat intensif untuk menjamin produksi yang tinggi.  Berat briket  berkisar  1 gram-1,2 gram. Satu briket setara dengan  20-40 butir granul pupuk. Jika granul disebarkan, ditanah maka akan langsung larut, sedangkan briket larut perlahan-lahan karena ukurannya yang lebih besar, disamping itu briket Palmo memang diperkaya dengan slow release agent. Pupuk Palmo merupakan jenis pupuk an-organik yang mengandung minimal 9 macam unsur hara essensial, yaitu unsur makro (N, P, K, Mg, Ca, S), dan unsur mikro (Cu, Zn, B, Fe).  Sebetulnya tanaman membutuhkan 16 unsur esensial, namun selama ini hanya dipupuk dengan   4 sampai 5 unsur hara yaitu N (urea), P (rock phosphate atau TSP), K (MoP atau KCL), Mg (dolomite atau kieserite) dan terkadang ditambah unsur mikro B (boron). Sisanya diharapkan kelapa sawit dapat mengambil unsur hara yang ada di dalam tanah. Dengan demikian, dengan menggunakan Palmo, ketergantungan terhadap tanah bisa dikurangi.  Untuk menambah efektifitasnya, maka pupuk Palmo diperkaya dengan humic substance, yang dapat berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan mengefektifkan pergerakan unsur hara.

Pupuk Palmo adalah pupuk yang paling lengkap dalam memenuhi unusr-unsur yang dibutuhkan tanaman.  Selama ini di pasaran, tidak dijumpai pupuk yang beredar mengandung lebih dari sembilan macam unsur. Palmo dirilis secara komersial pada tahun 2006, yang didahului dengan percobaan-percobaan oleh PPKS sejak  tahun 2004

Berapa besar permintaan Palmo tiap tahunnya?

Penjualan Palmo meningkat 30% setiap tahun.  Pada 2006, saat awal release Palmo, peniualan pupuk briket Palmo belum banyak, hanya sekitar 5.000 ton, kini sampai dengan akhir Nopember  2011 sudah mencapai penjualan sekitar 70.000 ton. Tahun depan, target penjualan akan ditingkatkan sekitar 30%, namun tantangan tahun 2012 diperkirakan akan lebih berat disbanding tahun-tahun sebelumnya, mengingat krisis Eropa belum pulih, yang diperkirakan akan berpengaruh kepada kelancaran demand-supply cpo dan bahan baku pupuk.  Hal lain adalah lemahnya sistim distribusi di tanah air menjadi kendala tersendiri, terutama dalam pengiriman ke daerah-daerah terpencil di kawasan Indonesia Timur. Jadi, siapa yang menguasai bahan baku dan distribusi, dapat dipastikan unggul dalam kompetisi pasar pada 2012. Peluang pupuk majemuk (termasuk di dalamnya pupuk briket) masih sangat tinggi, mengingat berbagai kemudahan dan efisiensi yang tinggi dalam penggunaan pupuk tersebut.

Faktor pendorong  kenaikan permintaan pupuk Palmo?

Pertama, tim marketing perusahan yang handal, akan mampu menyakinkan pengguna bahwa menggunakan Palmo akan lebih efektif dari pupuk lain.  Ini bisa dilihat  dari performa pertumbuhan tanaman, produktivitas,  dan efisiensi biaya. Kedua, Palmo dikawal oleh tim ahli dari PPKS, terutama saat aplikasi. Tim PPKS juga melakukan evaluasi, minimal setiap 6 bulan atau satu tahun sekali, sehingga respon tanaman dan saran-saran teknis yang lain dapat segera diketahui oleh pemilik kebun atau manajer untuk ditindaklanjuti.  Dengan demikian jika menggunakan Palmo, relationship pemilik formulator (PPKS), penjual, dan pengguna tidak terputus, tetapi tetap terjalin dalam kegiatan supervisi baik oleh tim ahli PPKS maupun oleh divisi Riset&Pengembangan PT Saraswanti Anugerah Makmur.

Berapa besar impor bahan baku pupuk?

Sumber Nitrogen dapat diperoleh dengan impor atau dari produk dalam negeri, tetapi sebagian besar sumber phosphate diperoleh dari impor mengingat deposit phosphate di dalam negeri memiliki kandungan yang tidak stabil dan sangat bervariasi, walaupun deposit phosphate di dalam negeri banyak ditemukan di  Madura dan sepanjang Lamongan-Gresik. Sementara itu hampir sepenuhnya kebutuhan bahan baku K (potashium) diperoleh dengan  impor dari Belarusia, Kanada, dan beberapa Negara di Eropa Timur.

Apa keunggulan pupuk Palmo?

Keunggulan pupuk Palmo dibanding dengan pupuk granul NPK adalah effectivity index nya. Dengan menggunakan briket Palmo, maka dosis pupuk bisa sedikit ditekan menjadi 75-80% disbanding dengan menggunakan pupuk NPK granular. Ini akan berimplikasi dengan penghematan biaya.  Hal tersebut disebabkan oleh hal-hal teknis yang telah disebutkan di muka. Efektifitas pupuk briket Palmo akan semakin nyata pada areal-areal sedikit ekstrim, misalnya areal berpasir,  areal-areal yang memiliki kemiringan dan berbukit-bukit,serta  areal-areal yang sering tergenang.

Pada tanah berpasir, berapapun jumlah pupuk yang diberikan, akan cepat hilang dari tanah, dengan menggunakan briket Palmo, unsur hara dalam pupuk  tidak cepat hilang tercuci.  Pada  areal miring dan berbukit, jika terjadi hujan, air akan cepat melimpas permukaan dan akan membawa unsur pupuk hanyut ke tempat lain, delam kondisi ini dengan menggunakan Palmo, unsur hara akan terlindungi karena syarat menggunakan Palmo harus di pocket. Pada tanah yang sering tergenang, unsur hara dalam Palmo tidak cepat habis terlarut. Pada tanah gambut, Palmo juga sangat efektif karena dilengkapi dengan banyak macam unsur mikro, sebagaimana diketahui, bahwa tanah gambut sangat miskin unsur hara mikro.

Pupuk Palmo dapat diformulasi secara  lentur yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi tanah dan tanaman. Formula Palmo berbeda pada tanaman TM dan TBM. Formula Palmo juga dapat digunakan pada daerah yang berbeda, karena bergantung pada hasil analisa tanah, analisa daun, dan riwayat produktivitasnya.

Kemasan pupuk Palmo dapat dicetak sesuai dengan pesanan khusus perusahaan atau kebun tertentu, sehingga memperkecil peluang penyelewengan di kebun. Yang penting juga dengan menggunakan Palmo maka akan mendapatkan pula jaminan pengawalan teknis dari PPKS, sehingga jika terjadi hal-hal yang kurang baik, dapat segera diinformasikan untuk dicari solusinya.

Pupuk ini digunakan cocok di tanaman jenis apa?

Untuk tanaman sawit masih bibit tidak disarankan digunakan pupuk Palmo karena ditanam di polybag. Tapi untuk new planting dan tanaman baru sangat cocok. Satu tahun dua kali aplikasi dengan cara pocket yakni ditanam di sekeliling pohon minimal dalam 4 lubang per pohon. Dosis satu hektare dibutuhkan  3 kilogram-6 kilogram per pohon dan ini tergantung pada jenis lahan, hasil analisa daun, dan tingkat tanaman TBM atau TM dan formulasinya..

Apa target di tahun 2012?

Tahun ini, produksi untuk pupuk briket telah mencapai 100.000 ton dengan Palmo sekitar 70%. Pada 2012, produksi pupuk Palmo ditargetkan naik 30%-35%. Untuk harga sekitar Rp 4.500- Rp 6.000 per kilogram.

Inovasi perusahaan dalam pengembangan pupuk?

Dalam 5-10 tahun mendatang, perusahaan akan memperkuat basis teknis produksi briket agar lebih stabil dalam mempertahankan bentuknya, dan menjamin kualitas yang lebih stabil/konsisten. Inovasi tidak berhenti disini, tetapi terus disempurnakan, terutama dalam pemilihan bahan baku, teknik briquetting, yang dilakukan dengan melibatkan para pakar tanah, pemupukan, dan para ahli perkebunan.

Tantangan apa saja yang harus dihadapi Saraswanti Grup?

Nilai penggunaan pupuk di dunia perkebunan sawit telah mencapai angka triliunan rupiah.  Omset PT. SAM sudah mencapai Rp 800 miliar dengan penjualan 100 ribu ton, padahal market share pupuk briket Palmo di perkebunan sawit belum mencapai 15%.   Dengan demikian, dapat diperkirakan betapa besarnya putaran ekonomi hanya dalam bidang pupuk perkebunan.  Sementara itu pupuk majemuk impor juga sangat berkembang baik di dalam negeri.  Tantangannya adalah, bagaimana caranya produk NPK dalam negeri  (termasuk di dalamnya NPK briket Palmo) dicintai dan digunakan oleh perkebunan nasional. Bahkan salah satu cita-cita PT SAM adalah mengekspor NPK briket Palmo ke beberapa negara produsen cpo. Prospek bisnis pupuk tidak akan berhenti dan akan bertambah besar.

Potensi pengembangan lahan sawit di Indonesia masih ada di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Papua dan Kalimantan. Saraswanti Group juga melakukan pengembangan usaha di bidang perkebunan dan industri pengolahan sawit.  Salah satunya berada di Kalimantan Timur, dan yang lainnya adalah perusahaan joint venture dengan investor dari Cina , dengan konsesi lahan kelapa sawit seluas 47 ribu hektare  di daerah Sumatera Selatan, terdiri dari  areal yang dikerjasamakan seluas 10 ribu hektare,  dan 37 ribu hektare dikelola sendiri.

Dikutip dari Sawit Indonesia